Senin, 04 Desember 2023

MUHASABAH ZIKRUL MAUT TRAINING LEADERSHIP DIAZ JAMBI

 

MUHASABAH ZIKRUL MAUT

By. Sunandar,S.Si.Gr

 

Saudaraku… para leader sekalian

Mari sejenak kita rilekskan pikiran dan jiwa kita

Pejamkan mata, sembari merenung

Hari-hari kita yang dipenuhi dengan kesibukan 

Bekerja dari pagi pulang petang

Bahkan terkadang tengah malam

Lelah..capek..letih..

Sudah sering kita abaikan

Demi pundi-pundi rupiah yang terus kita kumpulkan

Dan tak pernah berkesudahan entah sampai kapan

 

Sering kita tak peduli

Atau terkadang pura-pura tuli

Berkali-kali Allah memanggil kita lewat alunan azanNya

Mengajak sholat…menyucikan jiwa …

Hayya a’lassholah….Hayya A’alassholah…

Mari kita sholat..marilah kita sholat

Kita hanya abai…kita abaikan seruan itu

Kalaupun ada peduli, hanya sekedar diam sejenak

Lalu kembali dalam rutin kelalaian melupakanNya

 

Saudaraku…

Tanpa kita sadari

Sebenarnya Allah sangat sayang pada kita

Hanya jiwa ini terlalu sombong melewatkan panggilanNya

Padahal…

Berbagai peringatan-peringatan telah diperlihatkanNya pada kita

“Hai Fulan, … hari ini temanmu telah kumatikan…

Bisa jadi besok giliran kamu, istri atau

anak-anak yang sering kamu bangga-banggakan

Selama ini sering engkau rela capek dan letih untuk nya

Lalu melupakan aku, sebagai pemilik sah atas jiwa-jiwa mereka

 

Saudaraku… para leader sekalian

Bagi Allah Subhanahu wa taa’la

Harta yang dikumpul dan tumpuk-tumpukan

Dan semua yang kita bangga-banggakan

Atas istri dan anak-anak yang membawa cinta, tawa dan ceria

Semua akan tinggal dan dilenyapkan

Kecuali yang tersisa menghadap

Jiwa-jiwa sepimu dan selembar kain kafan yang dikenakan

 

Saat kematian itu telah nyata..

Dalam sepi, sunyi tanpa ada siapapun

Di ruang sangat sempit, hanya muat seukuran badan

Terbaringlah kaku, tanpa bisa miring ke kiri dan ke kanan

Itulah dirimu, seonggok daging yang tak lagi bisa berbuat apa

Pasrah dan tertunduk lesu serta pilu

Hilanglah segala kesombongan

Hilanglah segala keangkuhan

Yang selama ini sering kamu unjukan pada orang-orang

 

Tubuh yang dulunya sehat dan kuat, menjadi tak bertenaga sama sekali

Lidah yang pintar berdebat dan berkilah, kini kaku dan kelu menatap kenyataan

Istri dan anak-anak yang selama ini sangat dicintai

Sering dibanggakan dan diperjuangkan

dengan kelelahan bekerja siang malam

Telah juga meninggalkan,

Meneruskan kehidupan mereka selanjutnya tanpa kita

Walau mereka sempat menangis dan sedih saat kepergian kita

Itu hanya sementara dan sebentar saja

Setelah itu waktu akan terus berlalu

Satu hari..dua hari.. atau sepekan dan mungkin hanya sebulan

Sampai akhirnya sirna secara perlahan-lahan terlupakan

Begitulah …

Segala keringat dan air mata selama ini yang dikorbankan 

Akan terlupakan seiring hidup berjalan terus menatap kenyataan

Meneruskan hidup bahagia, canda, dan tawa selanjutnya tanpa kita

 

Lalu disini .. ditempat sunyi ini

Tinggallah kita sendiri terbaring terbujur kaku

Menunggu teguran dan amarah Tuhan

Atas kelalaian melupakan-Nya

karena  kesibukan yang tak berkesudahan

 

Saudaraku…

Jiwa yang gersang ini telah menunggu penuh ketakutan

Karena tak pernah dilatih mendekat pada Tuhan

Selama ini..ambisi dan kesombongan saja yang mendekati

Seakan paling hebat layak dipuji dan dielu-elukan

Sehingga lalai…Terlena

Lupa akan perintah dan larangan Tuhan

Lalu meremehkan peringatan orang-orang yang mengajak kebaikan

Tinggallah sekarang sendiri penuh ngeri

Bersiap menunggu pertanyaan penuh kebencian

Amarah mungkar Nangkir yang menatap dengan kebengisan

Bertanya… dan lalu membentak…

Maa Rabbuka..Maa Rabbuka

Aaa….Aaa..aku tak tahu… Aku tak tahu…

Itulah lirihan jiwa-jiwa penuh ketakutan

Tak mampu lagi menjawab apa-apa

Karena selama ini…

Lidah terlalu mendominasi dalam berkata-kata

Menyepelekan..Melalaikan.. Lalu terlena meninggalkan Tuhan

 

Tinggallah…

Tinggallah jiwa yang kosong dan rapuh ini

 

Maa Rabbuka..maa rabbuka.

Aaa…aku tak tahu…Aku tak tahu

Sungguh aku tak tahu…

 

Mata itu semakin bengis menatap penuh ngeri dan kebencian

Tiba-tiba lecutan cambuk berduri menampar tubuh ini

Aaaahhhhhhh.. Sakitttttttt..sakittttttttttttttttttttt

Kuku-kuku tajam menusuk tubuh yang tak bisa lagi apa-apa

Darah menetes dan berceceran membasahi kafan yang sudah terkoyak-koyakan

Lalu bau amis mengudara dan mengundang…

Serombongan kalajengking, lipan, semut-semut api

Dan serangga-serangga berbisa lainnya

Menggerogoti tubuh yang sudah tak berdaya lagi

Dari kepala hingga kaki

Memasuki semua pori dan lubang-lubang tubuh ini

Serta bagian-bagian yang terluka dan terburai

Mereka menggigit sekuat hati..

Gigi dan capitan tajam yang menyakitkan

Meninggalkan cairan bisa yang memerihkan

Aahhh…perihhh…sakiitttttt…ampuunnnnnnnn

Ingin rasanya berteriak keras meminta tolong

Anakku….tolong ayahmu ini

Anakku….tolong ibumu ini..

Ayah…. Tolong aku ayah….

Ibu….tolong aku ibu…

Aku tak sanggup…

Aku menyesal

Menyesal atas segala kelalaian selama ini..

Abai atas setiap salah dan dosa

Menyakiti banyak orang-orang dengan kata-kata

Penuh sombong, angkuh dan merendahkan orang-orang

Ternyata di matamu…

Justru aku makhluk hina dibandingkan mereka yang sering kukata-katai

 

Ampuni aku ya Allah..

Ampuni aku ya Allah…

Aku ingin kembali, biar bisa berbuat baik lagi

Beramal nantinya  tanpa kenal lelah

Rendah hati dengan sesama

Berilah aku kesempatan hidup..

Kesempatan hidup lagi

Walau hanya untuk satu atau dua hari

Akan ku abdikan sepenuhnya jiwa ini pada mu ilahi

Ya Allah ilahi Rabbi

Keluarkan aku dari ruang sempit penuh ngeri ini

Astaghfirullah…..robbal baroyya

Astagfirullah…minal khotoya

Astaghfiruallah… robbal baroyya

Astaghfirullah minal khotoya..

 

Saudaraku … para leader sekalian

Mari kita buka mata kita pelan-pelan

Lihat kiri dan kanan

Ternyata Allah masih beri kita kehidupan

Mari .. mari kita manfaatkan

Berlomba-lomba dalam kebaikan

Tak peduli apapun profesi dan jabatan kita

Semua itu adalah sarana yang diberi tuhan pada kita

Agar bisa mengemban amanah dan menebar kebaikan

Meraih ridho Allah, sang ilahi rabbi penguasa alam

 






Senin, 26 September 2022

CERITA BEST PRACTICE MENGGUNAKAN METODA STAR (situasi, tantangan, aksi dan refleksi)

Terkait pengalaman mengatasi permasalahan siswa dalam pembelajaran 

LOKASI : MAS DINIYYAH MUARA BUNGO 
LINGKUP PENDIDIKAN : FASE E SMA/MA 

TUJUAN YANG INGIN DICAPAI :Meningkatkan minat dan sikap nalar kritis belajar siswa dengan menggunakan model Project Based Learning (PJBL) 

A. SITUASI : (Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini). Daya Minat dan sikap nalar kritis peserta didik MAS Diniyyah selama ini tidak terlalu berkembang disebabkan adanya kebiasaan proses pembelajaran lebih bersifat “ Teacher Centre“. Kebanyakan peserta didik pasif dan jarang melakukan proses diskusi dan berkolaboratif antar sesama. Peserta didik kurang merasakan kebutuhan terhadap pengetahuan yang diberikan guru. Kondisi ini erat kaitannya dengan alokasi waktu mapel umum yang sedikit dibandingkan mapel agama yang lebih dominan di pesantren kami. Dampaknya mempengaruhi situasi guru untuk berpacu mencapai standar ketuntasan belajar menyesuaikan alokasi waktu yang tersedia sehingga proses pembelajaran terkesan “ Teacher Centre”.

B. TANTANGAN : (Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat).
Diperlukan rangsangan daya minat dan sikap nalar kritis peserta didik melalui penerapan model pembelajaran yang berbasis masalah “Project Based Learning” dan lebih bersifat “ Student Centre”. Mengubah mindset pribadi, untuk tidak terburu-buru mengejar standar ketuntasan belajar peserta didik tetapi mengalihkannya ke arah Student Centre yang merangsang siswa aktif berkolaborasi, berdiskusi dan bernalar kritis. Pembelajaran Project Based Learning adalah konsep Student Centre yang mampu menumbuhkan kebutuhan rasa manfaat materi bagi peserta didik dan semangat diskusi serta kolaboratif antar sesama dengan dihasilkanya produk-produk kreatif pembelajaran. Untuk menghadapi tantangan ini, dibuthkan kerjasama dengan peserta didik, teman sejawat dan kepala madrasah. 

C. AKSI : (Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini ).
Langkah-langkah yang dilakukan adalah diawali melakukan kajian asesmen diagnostik terhadap modul pembelajaran selama ini, lalu menyusun kembali modul ajar yang sesuai kondisi peserta didik dengan berbasis masalah, menumbuhkan minat dan sikap nalar kritis peserta didik. Memberikan sentuhan penerapan pembelajaran berbasis HOTS dan penggunaan TPACK. Merangsang proses pembelajaran berbasis HOTS ( C4-C6). Model pembelajaran yang diterapkan yaitu; Project Based learning (PJBL) yang berorientasi berbasis masalah dengan menghasilkan produk-produk kreatif peserta didik, berupa video dan poster. 

D.REFLEKSI, HASIL DAN DAMPAK : (Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut ). 
Dampak dari diterapkannya model PJBL ini pada peserta didik Fase E telah terjadi peningkatan hasil belajar dan gaya belajar . Mulai dari penguatan sikap profil pelajar pancasila, hasil asesmen kognitif dan asesmen ketrampilan. Sikap profil pelajar pancasila yang menonjol adalah sikap Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan YME, sikap bernalar kritis dan semangat gotong royong (kolaboratif). Sikap nalar kritis terlihat dalam proses menyajikan hasil penelitian dan proses diskusi tanya jawab antar kelompok. Hasil asesmen kognitif dengan soal-soal berbasis hots juga telah menunjukan terjadinya peningkatan dibandingkan proses pembelajaran jauh sebelumnya yang tidak menggunakan PJBL. Begitu juga dengan hasil asesmen ketrampilan, produk-produk yang ditampilkan yang beragam dengan penyampaian yang menarik dan penuh kreatif. Adanya perubahan ini, telah memberikan respon positif teman sesama guru untuk memodifikasi proses pembelajaran yang lebih baik k depannya. Diharapkan rencana tindak lanjut ke depan, saya akan berbagi banyak kepada teman-teman sejawat tentang pengalaman yang positif ini.



Kamis, 03 Februari 2022

Cerita Teror Dibalik Pena Jurnalis-ku

Menjadi jurnalis tidak  hanya bermodal skill menulis tapi lebih penting dari itu harus punya mental yang kuat menghadapi segala teror pihak berkepentingan. Begitulah yang kurasakan selama 10 bulan menjadi seorang jurnalis koran harian "RADAR BUTE", anak media jppn di Kabupaten Bungo. 

Bagiku menulis bukan hanya sekedar kepuasan  karya terpublish tetapi suara pencerahan publik atas tindak tanduk prilaku pimpinan di daerahnya. Tidak semua pimpinan menyukai  sikap dan prilakunya boleh diketahui publik,terutama terkait hal-hal yang akan mengancam eksistensi kedudukan dan kekuasaan nya. Hal ini tak jarang menjadi ancaman eksistensi jurnalis sebagai pemburu berita yang diharapkan publik.

Berikut beberapa peristiwa yang pernah aku alami selama liputan berita penting di Kabupaten Bungo :

1. Konflik dengan Bupati Bungo pada tahun 2007 terkait liputan pemberitaan  "penangkapan tersangka illegal logging di Desa Karak, Bungo". 

Ini adalah konflik terbesar yang pernah saya alami semasa jadi jurnalis yang berujung sikapku memilih resign. Teror yang teramat luar biasa sampai akhirnya menyisir pemanggilan ayahku oleh oknum satpol PP k rumah dinas Bupati Bungo kala itu. Hal ini disebabkan sikap kerasku yang tak mau melayani pemanggilan bupati ke rumah dinas guna membahas penyelesaian terkait liputan beritaku. Disisi lain , pimpinan ku memilih jalan damai tidak mempublish berita yang aku liput demi menghindari tekanan yang lbh besar k depannya.

2. Konflik dengan Ketua LSM PEDAS Bungo yang merangkap jadi ketua KPU Bungo tahun 2007, adanya pemberitaanku terhadap salah satu anggota kerabatnya yang menjabat anggota DPRD Bungo terjerat ijazah palsu setelah putusan pengadilan tetap a/n"Anhari" tetapi tidak juga dicopot dari keanggotannya. Pemanggilan aku telah melibatkan beberapa anak buah beliau ke kantor kerja saat sore hari. Merespon itu, lalu aku dengan nekad menemui Ketua LSM PEDAS. Dari situ beliau meminta aku untuk tidak lagi memberitakan terkait ijazah palsu Anhari dan juga menyatakan bahwa beritaku akan sangat berbahaya, tidak hanya mengancam seorang Anhari saja tetapi juga akan menyeret 4 anggota dewan penting lainnya dengan masalah sama.Salah satu dari 4 anggota dewan itu adalah masih orang kampungku sendiri, tentunya ancaman akan berdampak sangat kuat ke depannya padaku dan keluarganku.

3. Konflik dengan Bapak Syafii, pemilik pangkalan minyak Tanah Simpang Jambi terkait harga jualan minyal tanah berada diatas HET (harga eceran tertinggi) pemerintah. Putra syafii yang kebetulan seorang anggota TNI melakukan pemukulan dan pengeroyokan bersama anak buahnya terhadapku,  sekaligus  melakukan perampasan terhadap kartu pers-ku.

4. Konflik dengan Kepala Kemenag Bungo dan Kepala MAN Labor Bungo karena terkait pemberitaan kasus pemotongan gaji para honorer di MAN Labor Bungo. Terjadi keributan alot, saat diriku dipanggil ke ruang Kankemenag Bungo dengan dihadapkan dengan Kepala MAN Labor kala itu. Ketegangan urat syaraf dan perang kata kata penuh emosional dilakukan beliau terhadapku. akupun melayani, akhirnya kepala MAN labor tak   bisa mengelak atas segala fakta liputanku. Sepekan selanjutnya kepala MAN Labor memilih minta dimutasi kerja kan ke madrasah di Kota Jambi

5. Konflik dengan pejabat Kemenag Bungo, kasubbag TU dan kepala KUA Kec Pasar Muara Bungo terkait biaya nikah yang mahal dan tidak sesuai aturan undang-undang.

Begitulah, kenanganku semasa menjadi jurnalis RADAR BUTE pd waktu Januari sampai Oktober tahun 2007.





Selasa, 01 Februari 2022

PENERIMAAN SANTRI BARU PP DINIYYAH AL AZHAR MUARA BUNGO 2022/2023

PPDB MTs & MA PP DINIYYAH AL AZHAR BUNGO 2022/2023


A. MUKADDIMAH

Yayasan Pondok Pesantren Diniyyah (YPPD) Muarabungo  Jambi didirikan pada tanggal 5 Agustus 1977. Berdirinya pesantren ini adalah sebagai respon terhadap keinginan masyarakat Jambi untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di provinsi yang sangat kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA) ini. Selain itu secara letak strategis, memiliki peluang yang sangat bagus dalam pengembangan dunia pendidikan, sosial, kemasyarakatan dan dakwah.

B.STRATEGI

Pondok Pesantren Diniyyah Al Azhar Muarabungo dalam menyusun strategi pendidikan yang berbasis pesantren, tentunya lebih mengedepankan ilmu agama yang didukung oleh program-program dan kegiatan dalam mewujudkan peserta didik yang bukan hanya belajar agama namun juga belajar untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, didukung  oleh tenaga pengajar yang mumpuni di bidangnya masing-masing. Selain itu tanpa mengesampingkan keilmuan umum dan modern sebagai bekal hidup dunia, para peserta didik juga turut dibekalkan kemandirian dan kepemimpinan melalui kegiatan keasramaan agar pendidikan yang diberikan mampu menjadikan para santri unggul, mandiri, dan mampu berkompetisi di masa depan. 

Dalam strategi Pengembangan kurikulum, PP Diniyyah Al Azhar Bungo menggunakan kurikulum Perpaduan antara kurikulum pemerintah (Kemendikbud dan Kemenag) plus kurikulum Azhari (Al Azhar Mesir) untuk pelajaran kepesantrenan Dan  kurikulum Cambridge untuk pelajaran bhs Inggris.

C. ASRAMA/TEMPAT TINGGAL

Setiap asrama dikelola oleh Musyrif/rifah yang berfungsi sebagai pembina dalam hal ibadah, kedisiplinan, kebersihan, bahasa, dan kegiatan sehari-hari. Wali santri dapat memantau perkembangan karakter anaknya melalui rapor pembinaan yang dikeluarkan pada akhir semester.

D. JADWAL HARIAN

04.00-05.00  Bangun tidur, sholat tahajud dan subuh

05.00-05.30 Muhadatsah, Kultum dan Baca Quran

05.30-07.00 Persiapan belajar formal

07.00-07.30 Ikrar Pagi

07.30-12.00 Belajar Formal di kelas

12.00-13.00 Ishoma

13.00-14.00 Belajar formal di kelas

14.00-15.30 Istirahat siang

15.30-16.00 Sholat Ashar

16.00-17.30 Kegiatan Ekstrakurikuler

17.30-18.30 Makan Malam, Mandi dan Sholat magrib

18.30-19.30 Tahsin dan Tahfizh

19.30-20.15 Sholat Isya dan Mufradat

20.15-21.30 Belajar Mandiri

21.30-04.00 Istirahat Malam


E. KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Ada tiga kelompok kegiatan ekstrakurikuler :

1. Ekskul Wajib : Pramuka, PMR, Muhadaroh, Marching band dan Mentoring

2. Ekskul Akademik : Olimpiade Biologi, Fisika, Kimia, Matematika, Geografi, Ekonomi dan Kitab kuning (Fiqh, Tafsir dan Adab)

3. Ekskul Optional : English Club, Lughotul Arabia, Seni Tilawah Quran, Kaligrafi,  Film Pendek, Musik, Paskibra, Basket, Bola kaki, futsal, volly, Silat dan Karate

F. DATA PRESTASI BERGENGSI 3 tahun terakhir

1. Juara umum Kemah Akbar Madrasah Kab Bungo tahun 2019

2. Juara umum Kompetisi Sains Madrasah Kab Bungo tahun 2019

3. Juara umum Festival Baselangtauh Kab Bungo tahun 2018

4. Juara umum Kejuaraan Silat IPSI Kab Bungo "Bupati Cup" 2020

5. Juara umum silat POSPEDA Provinsi Jambi tahun 2019

6.Juara 3 Ajang Malaysia Virtual Marchingband Internasional tahun 2020.

7. Perwakilan Kabupaten pada ajang Kompetisi Sains Provinsi (KSP) SMA/MA Tahun 2021 mapel Astronomi, Geografi, Kimia dan Komputer.

8. Juara 3 Kompetisi Sains Madrasah tk Provinsi Jambi Mapel Biologi tahun 2019

9. Juara 3 Kompetisi Sains Madrasah tk Provinsi Jambi Mapel Matematika tahun 2020.

10.Juara 1 Musabaqoh Qiroatul Kutuh (MQK) Qiroatul Quran tk Pesantren se-Kab Bungo tahun 2019

11. Juara 3 Debat Bahasa Arab UIN Sultan Thaha Syaifuddin tk Provinsi tahun 2019

12. Juara umum MTQ tk Pelajar IAI Yasni Muara bungo tahun 2018

13. Juara umum MTQ tk Pelajar UNDHARI tahun 2019

G. SEBARAN ALUMNI

1. Universitas Al Azhar Syarif Kairo Mesir

2. Internasional Islamic University Islamabad Pakistan

3. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. UIN Walisongo Semarang

5. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

6. UIN Sunan Gunung Djati Bandung

7.UIN Sunan Ampel Surabaya

8. Universitas Muhammadiyah Malang

9. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

10. Univeristas Muhammadiyah Yogyakarta

11. Universitas KH Ahmad Dahlan Yogyakarta

12. Universitas Udayana Denpasar

13. Universitas Andalas

14. Universitas Negeri Padang

15. Universitas Jambi

16. Universitas Riau

17. Universitas Bengkulu

18. UIN Imam Bonjol Padang

19. UIN Sultan Thaha Jambi

20. UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru

21. Politeknik Negeri Padang

22. Universitas Maritim Raja AliHaji

23. Universitas Telkom Bandung

24. Universitas Tri Sakti Jakarta

25. Universitas Malahayati Lampung

26. Universitas Bung Hatta Padang.

H. PROGRAM UNGGULAN

1. Program Praktek Pengabdian Masyarakat (PPM) santri kelas 12 ke berbagai daerah baik dalam negeri maupun luar negeri

2. Tahfizul Quran, sebagai syarat kelulusan minimal 5 juz

3. Pendampingan Program "Satu Santri Satu Buku" ber-ISBN

4. Pendampingan menuju kampus sesuai bakat dan cita-cita

I. BIAYA MASUK

a. Biaya awal tahun : Rp. 7.200.000,- (meliputi kebutuhan asrama, sumbangan pendidikan dan kurikulum azhari dan Cambridge)

b. Biaya tiap bulan : Rp. 825.000,-

J. SYARAT-SYARAT PENDAFTARAN

a. Pasfoto warna merah ukuran 3 x 4 ( 3 lembar)

b. Fotocopy Akta kelahiran, Kartu keluarga dan KTP Ortu

c. Fotocopy SKHUN dan ijazah yang dilegalisir ( 1 lembar).

d. Materai 6000 ( 2lembar)

e. Membayar uang pendaftaran Rp. 200.000,-

K. KONTAK.

Syamsuriyal, 085338809060

Sunandar, 082184611081

Pelepasan Peserta PPM Santri kelas 12 MA




Selasa, 14 Desember 2021

PORTOFOLIO "JUARA 3 KEPALA MA" GTK MADRASAH BERPRESTASI TAHUN 2021

 Contoh Portofolio berkas dari Juara 3 GTK Madrasah Berprestasi Tahun 2021 Kategori Kepala MA.

https://drive.google.com/file/d/1Dbtt9ZCYsaMmvHJpGIWxZ6UrFop8kgvF/view?usp=sharing







Karya Tulis "Juara 3 Kepala MA Berprestasi" GTK Madrasah Berprestasi Tahun 2021

Ini adalah makalah atau karya tulis peraih juara 3 GTK Madrasah Berprestasi Tahun 2021 Kategori Kepala MA . Silahkan klik, link-nya ya.. 

https://drive.google.com/file/d/1sx99niJad2Mfk-2KYfWbM9Es-BSyTEMw/view?usp=sharing






FEATURE/ESSAY FINALIS GTK MADRASAH BERPRESTASI 2021

 

Lewat Biologi, Reformasi Madrasahku Mulai

 

Oleh. Sunandar,S.Si (Kepala MAS Diniyyah Muarabungo)

"Juara 3 Kepala MA Berprestasi Kemenag RI Tahun 2021"

 

“Sudahlah  pak , tak usah terlalu serius . Jalani saja apa adanya !”.

Kalimat itu masih terngiang di benakku. Tepat 13 tahun silam diungkapkan para guru senior saat rapat kerja tahunan majelis guru MTs dan MA Pondok Pesantren Diniyyah Muarabungo tahun pelajaran 2008/2009.  Aku yang kala itu baru mengabdi dua tahun, tak bisa berkomentar banyak menyikapi kata-kata menohok mereka dalam merespon usulanku terkait ide memasukan program pembelajaran penguatan sains MAS Diniyyah Muarabungo, tempat aku mengajar. Ide ini sebenarnya kusampaikan demi meningkatkan kualitas para santri (siswa mondok) agar mampu bersaing dengan sekolah-sekolah umum ke depannya. Santri tidak lagi hanya fokus pada pembelajaran keagamaan pondok semata tetapi juga mampu menyeimbangkan dengan pengetahuan sains sebagai keilmuan modern. Para guru senior yang mayoritas berlatar belakang lulusan pesantren, merasa usulanku tidak begitu penting dan mereka beranggapan hanya akan menambah beban berat belajar para santri yang telah difokuskan mendalami ilmu agama selama ini. Respon senada juga diungkapkan Kepala MAS Diniyyah Muarabungo Bapak. H Ahmad Thamrin kala itu.

“ Kita cukuplah mengajarkan sains itu sebatas di kelas saja. Anak-anak kita tak akan mampu bersaing dengan SMA-SMA favorit di luar sana, biarlah fokus pada ilmu agama semata”, tukasnya menengahiku.

Begitulah tantangan yang kujalani selama ini. Pergulatan perdebatan pemikiran yang tak mudah dilalui saat masih berstatus guru muda . Namun, aku bukanlah tipe yang mudah menyerah dengan tekanan lingkungan, berbagai rencana dan aksi tetap aku susun perlahan-lahan selama enam tahun agar kelak bisa mereformasi kurikulum madrasah ini pada waktunya. Sampai akhirnya aku sukses mendapatkan kepercayaan Ibunda Ketua Yayasan Ummi Hj. Rosmaini pada tahun 2015, tepatnya saat aku dilantiknya menjadi Kepala MAS Diniyyah Muarabungo sampai sekarang.

Namaku Sunandar. Aku adalah seorang guru Biologi di MAS Diniyyah Pondok Pesantren Diniyyah Muarabungo. Aku lulusan program Sarjana Biologi FMIPA Universitas Andalas Padang. Mulai bekerja disini pada pertengahan tahun 2007 lalu, saat itu aku sudah bertekad ingin membawa para siswaku kelak dikenal ke dunia luar Provinsi Jambi. Mereka meraih berbagai prestasi bergengsi dan menembus kuliah di kampus-kampus favorit di Pulau Sumatera dan Jawa. Bermodal latar belakang sarjana lulusan kampus terfavorit Pulau Sumatera dan sekolah unggulan Sumatera Barat, SMAN 1 Padang Panjang, menjadikan aku termotivasi  percaya diri dan peduli untuk bekerja keras mendidik para santri daerahku, agar kelak lebih dikenal di dunia luar.

Tentu saja semua rencana yang kususun berjalan taklah mudah. Selain tantangan perdebatan para guru senior, ada juga keterbatasan fasilitas sarana prasarana dalam pengembangan proses pembelajaran sains di madrasahku. Beruntung, semasa kuliah aku termasuk salah satu bintang aktifis FMIPA Universitas Andalas yang aktif berbagai kegiatan organisasi dan kepanitian sehingga punya pengalaman leadership (kepemimpinan) dalam membangun komunikasi dengan berbagai pihak tekait. Segala tantangan itu akhirnya bisa dijalani dengan baik dan penuh ketenangan.

Sedari awal, menjalankan ide pembaruan mereformasi kurikulum madrasah di tempat  aku bekerja  tidaklah mudah. Meski usia madrasahku sudah mencapai 25 tahun, masih terlalu banyak menyimpan permasalahan sehingga menyulitkan untuk memulai berkreasi dan berinovasi. Aku sadar, usia tua tidak memberikan jaminan kemajuan. Sejak awal bekerja disini,  aku sudah melihat tak ada tanda-tanda kemajuan yang berarti berupa peningkatan jumlah santri baru setiap tahunnya dari berbagai program lama yang terus dipertahankan. Jumlah keseluruhan santri MAS Diniyyah masih tetap saja hanya berkisar sekitar 30 sampai 40-an saja, setiap level angkatan sebanyak 10 sampai 18 orang saja. Belum lagi kondisi mayoritas para guru senior lebih banyak berpikir stagnan dan mudah merasa puas dengan apa yang telah ada serta lebih memilih zona nyaman tanpa kreasi dan inovasi. Oleh karena itu, keberanian, kesabaran dan ketenangan sangatlah aku butuhkan membawa misi ide pembaruan agar kelak bisa mereformasi kurikulum madrasah ini ke depan. Meskipun waktu itu akan sangat lama, aku merasa setiap proses tekun yang kulewati tidak akan pernah mengkhianati hasil perjuangan. Sikap sinis dan pesimis para guru senior atas ideku, selalu aku balas dengan aksi semangat membina, meskipun tanpa dibayar honor tambahan dari madrasah atau yayasan.

Tahun 2009 adalah tahun pertama kali aku memulai perencanaan ide pembaruan. Memulainya dengan penguatan mottoku, ” Lewat Biologi, Reformasi Madrasahku Mulai”. Meski menyadari akan sulitnya melakukan pengembangan program sains pada kurikulum MAS Pesantren Diniyyah, hal itu tetap tak menjadikan aku patah arang. Aku memilih memulai dengan membentuk kelompok studi Biologi di luar jam sekolah. Kebetulan para santri lebih banyak menetap di asrama pesantren, sehingga sedikit memudahkanku memulai pembinaan kapanpun sepulang sekolah. Pembuatan kelompok ini bertujuan agar terhimpun proses pembinaan secara intensif pelajaran biologi kepada para santri untuk dipersiapkan kelak mengikuti ajang bergengsi olimpiade dan karya ilmiah Biologi. Diperkirakan sebanyak 20 santri MA bergabung dalam kelompok studi ini. Pembinaan kelompok ini dimulai dari pukul 14.30 sampai pukul 17.00 WIB, diselingi istirahat saat sholat Ashar. Bentuk pembinaan diantaranya; pendalaman materi, praktikum dan pengamatan lapangan. Meskipun belum adanya labor IPA tidaklah membuat aku berputus asa. Aku memilih menciptakan beberapa peralatan sederhana penunjang media pembelajaran. Beberapa alat praktikum penting seperti mikroskop, kuatasi dengan meminjam ke sekolah negeri lewat jaringan pertemanan yang ku miliki.

Tidak hanya mengandalkan pengajaran Biologi saja, aku juga rutin membangun relasi dengan pemerintah, mulai Kementerian Agama kabupaten, Dinas Pendidikan kabupaten dan kampus-kampus favorit di Sumatera Barat dan Jambi agar mendapatkan kesempatan dilibatkan dalam perlombaan. Relasi kampus ini kudapatkan melalui jaringan pertemanan almamater kampusku dan pemanfaatan media sosial Friendster dan Facebook. Beberapa perlombaan Biologi penting yang aku pantau jadi acuan pembinaan kelompok studi adalah Olimpiade Sains Nasional (OSN), Lomba Biologi dan Karya Tulis Ilmiah (LOBI &LKTI) Universitas Andalas dan Olimpiade Biologi UIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.

Segala proses pembinaan dan membangun relasi itu aku lakukan secara mandiri di luar jadwal pembelajaran madrasah. Meskipun semuanya sendiri, tetapi Bapak Ahmad Tamrin dan para guru senior ternyata secara diam-diam tetap memantau perkembangan yang kulakukan. Walau nada-nada sinis masih tetap terdengar di telinga, tapi aku tak peduli karena yakin kelak mereka akan menyadari bahwa semua yang kulakukan akan pembawa perubahan besar bagi kemajuan MAS Diniyyah suatu saat nanti.

 Tahun 2010, adalah tahun pertama aku memulai mengikutsertakan para santri binaanku pada ajang Olimpiade Sains Nasional tingkat kabupaten. Aku memohon izin kepada Bapak Ahmad Tamrin selaku Kepala MAS Diniyyah agar berkenan mengizinkan para santri mengikuti kompetisi ini. Awalnya beliau pesimis, setelah melihat kuatnya tekadku akhirnya memberikan izin juga mengikuti lomba ini. Dan Alhamdulillah, olimpiade perdana ini mendapatkan hasil yang positif. Santri kelas X MAS Diniyyah atas nama Adityo, sukses meraih juara 3 Olimpiade Biologi OSN tingkat Kabupaten Bungo. Raut kebahagian terpancar di wajah Bapak Ahmad Thamrin sehingga memberikan respon khusus ucapan selamat atas prestasi yang diraih para santri dkelompok studi Biologi yang aku bentuk. Beliau berjanji selanjutnya akan memberikan izin setiap perlombaan yang ingin aku ikuti.

Tetapi suara-suara sumbang bernada sinis masih tetap saja terdengar dari segelintir para guru senior, “ Ah, itu hanya kebetulan saja”, ujarnya bercerita pada orang-orang. Aku juga tidak terlalu ambil pusing dengan komentar sinis mereka, sedari awal mereka memang tidak pernah mendukung. Bagiku biarlah waktu kelak yang menjawabnya karena ini hanyalah kesuksesan langkah pertama rencana ide pembaruanku.

Setelah sukses meraih juara perdana, selanjutnya para santri kembali aku bina intensif mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Biologi tingkat SLTA se- Sumatera di Universitas Andalas Padang tahun 2010. Berbekal jaringan almamater, akhirnya madrasahku diundang mengikuti perlombaan ini. Satu bulan lamanya aku mendampingi mereka, mengajar cara meneliti dan menulis karya ilmiah. Alhamdulillah, hasilnya kembali meraih prestasi yang berbuah manis. Dua karya ilmiah santri MAS Diniyyah Muarabungo atas nama Joko Susilo dan Elfia Nora, sukses menembus babak finalis LKTI Biologi Universitas Andalas tersebut. Meskipun dalam babak final belum beruntung menjadi juara,  aku tetap bangga dan bahagia melihat keberanian mereka mempresentasikan karya ilmiah dihadapan para guru besar Jurusan Biologi Universitas Andalas yang bertindak selaku dewan juri kala itu. Selain itu mereka mampu memperkenalkan diri sebagai seorang santri MA Pondok Pesantren Diniyyah Muarabungo. Rasa haru dan banggaku pada mereka karena mampu unjuk diri dihadapan kalangan akademisi kampus terbaik Pulau Sumatera ini.

Sejak meraih dua prestasi terbaik tahun 2010, para santriku makin bersemangat menorehkan ragam prestasi Biologi pada tahun selanjutnya. Diantaranya; juara 1 Olimpiade Biologi OSN tk SLTA se-Kabupaten Bungo, Juara 1 Kingdom Games Biologi dan Juara 3 Olimpiade Biologi tingkat SLTA se-Provinsi Jambi yang diadakan UIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.  Keberhasilan-keberhasilan ini akhirnya mampu membuka mata Ibunda Ketua Yayasan Ummi Hj Rosmaini dan Direktur Pendidikan Bapak H Muhammad Hafizh. Mereka menyadari ternyata para santri MA Diniyyah telah mampu bersaing dengan sekolah-sekolah umum favorit di luar sana. Oleh karena itu, pengurus yayasan membuat terobosan baru pada tahun pelajaran 2011/2012 dengan merekomendasikan pengembangan MAS Diniyyah selanjutnya kepada Bapak Ahmad Thamrin untuk membuka program peminatan IPA dan pengadaan labor Biologi MAS Diniyyah Muarabungo. Sekali lagi, aku mengucapkan rasa syukur atas rekomendasi tersebut sebagai tanda ide-ide langkah pembaruanku secara perlahan telah berjalan dengan lancar. Aku bertekad akan terus lebih meningkatkan kualitas para santriku di bidang sains, khususnya Biologi sebagai bidang ajar yang diampu.

Berkah dari capaian kesuksesan para santri binaanku dan rekomendasi Ibunda Ketua Yayasan ini,  pada tahun pelajaran 2011/2012 terjadi peningkatan jumlah santri baru MAS Diniyyah dari tahun-tahun sebelumnya orang. Total santri MAS Diniyyah Muarabungo meningkat menjadi 112 siswa. Kenaikan melebih 100 persen daripada tahun-tahun sebelumnya.

Sejak prestasi Biologi, aku semakin dikenal Ibunda Ketua Yayasan dan Direktur Pendidikan. Aku juga sering mendapatkan informasi dari bisikan kawan-kawan, ternyata namaku sering disebut-sebut pada rapat pengurus yayasan. Dampaknya ternyata sebuah kebijakan rencana baru dari pengurus yayasan muncul. Ibunda Ketua Yayasan mengeluarkan keputusan menunjuk aku untuk menjadi kepala sekolah baru yang hendak dirintis tahun pelajaran baru 2011/2012 ini, yaitu SMP IT Diniyyah Muarabungo, unit pendidikan baru yang sudah lama direncanakan yayasan tapi selalu gagal berdiri karena tidak adanya siswa baru yang minat mendaftar.

Aku kaget dan bercampur sedih. Kaget, merasa terlalu cepat diberikan kepercayaan menjadi kepala sekolah, dan sedih bakal meninggalkan para santri MAS Diniyyah yang telah ku habiskan dedikasi membina mereka selama ini. Aku tak tahu, rencana apa dibalik semua ini. Tetapi aku tak bisa menolak. Akhirnya aku bertekad satu-satunya solusi hanya akan mengemban tugas ini sebaik mungkin, agar tidak mengecewakan kepercayaan pengurus yayasan. Hanya saja, masih sangat disayangkan tak ada lagi yang mampu melanjutkan proses pembinaan kelompok studi yang aku bentuk di MAS Diniyyah. Terbukti, setelah setahun kepindahanku menjabat Kepala SMP IT Diniyyah Muarabungo, kelompok studi tersebut menjadi vakum dan bubar. sebab tak ada lagi para santri yang berminat bergabung. Respon para santri yang pernah aku bina menjadi sedih. Semua yang pernah aku rencanakan untuk ide pembaruan kurikulum MAS Diniyyah juga telah menjadi gagal.

Alhamdulillah  !  SMP IT Diniyyah Muarabungo dibawah kepemimpinanku akhirnya sukses berdiri mendapatkan siswa baru sebanyak 18 orang. Meskipun tak begitu banyak tetapi ini masih lebih baik dari capaian tahun sebelumnya yang tak pernah mendapatkan satu murid pun. Ini adalah awal yang cukup bagus bagiku. Pada tahun-tahun berikutnya, peningkatan jumlah siswa baru SMP IT terus mengalami kenaikan. Tepatnya pada pertengan tahun 2015 setelah 4 tahun berjalan sudah mencapai sebanyak 100 orang. Berbagai raihan prestasi mulai berskala kabupaten hingga nasional  juga berhasil ditorehkan sekolah yang aku pimpin. Diantaranya; juara 1 LKTI Biologi Universitas Andalas tingkat SLTP se-Indonesia, juara 2 Olimpiade IPA Xaverius Jambi tingkat Provinsi Jambi, juara 3 OSN Biologi tingkat Kabupaten, Juara 1 O2SN Cabang pencak silat, dan Finalis Nasional Lomba Karya Jurnalistik Siswa Kemendikbud pada tahun 2014 dan 2015.

Keberhasilan 4 tahun mengemban amanah kepala SMP IT Diniyyah membuat aku semakin mendapatkan kepercayaan Ibunda Ketua Yayasan dan Direktur Pendidikan. Berbagai usulanku mudah diterima para pengurus yayasan. Sayangnya, capaian keberhasilan ini berkebalikan dengan mulainya kemunduran MAS Diniyyah Muarabungo selama 4 tahun sepeninggalku. Penurunan jumlah santri dan prestasi sangat drastis seperti pada kondisi masa awal dahulu.

Menurunnya jumlah santri MAS Diniyyah Muarabungo ini telah menyebabkan kepanikan para pengurus yayasan sehingga harus segera mengambil tindakan cepat. Tepatnya pada pertengahan  tahun 2015, aku kembali dipindahkan ke MAS Diniyyah dengan mengemban amanah baru menjadi Kepala MAS Diniyyah Muarabungo menggantikan Bapak Ahmad Thamrin. Sedangkan Kepala SMP IT Diniyyah Muarabungo diserahkan pada guru senior lainnya agar melanjutkan program yang telah aku susun selama ini. Tentu saja aku sangat bahagia dikembalikan ke MAS Diniyyah Muarabungo. Cita-cita ide pembaruanku menjadi hidup kembali. Masih banyak pekerjaan-pekerjaan pembaruan yang belum kuselesaikan kala itu. Dengan amanah menjadi kepala MAS Diniyyah justru menjadikan ide-ide pembaruan itu menjadi lebih mudah untuk dikembangkan. Kembalinya aku ke MAS Diniyyah Muarabungo bukan mentalitas sebagai guru muda pada masa awal dulu lagi tetapi guru berpengalaman menghadapi ragam tantangan pernah menjadi kepala sekolah sebelumnya.

Tepatnya pada tanggal 3 Juli tahun 2015 adalah masa awal aku menjabat Kepala MAS Diniyyah Muarabungo. Menyadari pekerjaan berat memulihkan kembali kepercayaan public, akhirny berbagai program ide pembaruan aku susun kembali. Dimulai tahap penyeleksian guru-guru profesional, pelatih-pelatih ekstrakurikuler berpengalaman serta program-program inovatif go-nasional dan internasional. Tidak ketinggalan program pembinaan karakter yang menjadi identitas santri, diantaranya; tahfizh dan kajian kitab. Beberapa program lain yang pernah aku kembangkan di SMP IT Diniyyah juga aku lanjutkan di MAS Diniyyah.

Alhamdulillah sejak tahun 2015 sampai sekarang, sebanyak 400-lebih prestasi santri berskala kabupaten, provinsi, nasional dan internasional akhirnya sukses dicapai para santri MAS Diniyyah Muarabungo yang aku pimpin. Diantaranya; medali perunggu internasional ajang Malaysia International Marching Virtual (MIMV), medali perunggu Basket Putri POSPENAS Kementerian Agama Republik Indonesia, juara umum Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Kabupaten Bungo, juara 3 Biologi dan Matematika Kompetisi Sains Madrasah tingkat Provinsi Jambi, juara umum silat POSPEDA Provinsi Jambi, juara umum silat IPSI Kabupaten Bungo, juara umum Kemah Akbar Madrasah tingkat Kabupaten Bungo,  juara 1 Olimpiade Kimia ajang JE Goes to Singapore tk Provinsi Jambi, perwakilan Provinsi Jambi ajang Perkemahan Pramuka Santri Nasional (PPSN), dan masih banyak prestasi bergengsi lainnya yang diraih tapi akan sangat panjang jika dituliskan satu persatu pada tulisan ini.

Selain program peningkatan prestasi santri, pengembangan program rutin kepondokan Praktek Pengabdian Masyarakat (PPM) bagi santri kelas 12 MA juga aku lakukan. Jika selama ini PPM hanya dilaksanakan pada level kabupaten Bungo saja, aku mulai merambah pengembangan pengabdian pada level antar provinsi dan internasional demi menguatkan mentalitas para santri menjadi lebih matang secara internasional. Tentu saja ini tak terlepas dari penguatan komunikasi intensif dengan pengurus Yayasan dan pihak-pihak terkait. Persoalan biaya ditekan semurah mungkin melalui jaringan kerjasama dengan salah satu lembaga pendidikan Malaysia dan Thailand. Yaitu; Ma’had negeri Perak, Selangor dan Kedah Malaysia dan Ma’had negeri Narathiwat Thailand

Aku terharu ! Perjalanan panjang 12 tahun ide pembaruanku akhirnya sukses terlaksana. Kerja tanpa pamrih dan kelelahan-kelelahan membina akhirnya terbayar sudah seiring semakin dikenalnya para santriku ke dunia luar. Para alumni madrasah yang aku pimpin sudah semakin tersebar di kampus-kampus favorit di Pulau Sumatera dan Jawa. Bahkan beberapa diantaranya sukses menembus kampus Universitas Al Azhar Mesir dan Internasional Islamic University Pakistan. Di pulau Jawa mereka sukses kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan UIN Sunan Ampel Surabaya, dan beberapa kampus lainnya. Mereka kuliah juga bukan hanya di jurusan-jurusan agama semata tetapi ada kuliah di Kedokteran Universitas Jambi,  Universitas Trisakti Jakarta, dan Universitas Malahayati Lampung

Aku sadar, pekerjaan ini masih belum selesai. Perjalanan kepemimpinanku di MAS Diniyyah sampai sekarang sudah berjalan 6 tahun. Masih banyak yang perlu terus aku kembangkan. Tetapi perjalanan ide pembaruanku sejauh ini sudah mengantarkanku pada rasa syukur yang tidak terkira sembari berharap terus berbenah membangun kualitas lebih baik di masa depan. Aku tak boleh terlena, malas berinovasi dan belajar ilmu-ilmu terbaru. Aku berupaya selalu aktif menguji terus keilmuan biologi dalam ragam kompetisi guru. Alhamdulillah pada tahun 2021 ini aku sukses meraih medali perunggu Biologi Olimpiade Guru Pembina Nasional (OGPN) Braindicator Indonesia dan juga meraih medali perak Olimpiade Biologi Pusat Olimpiade Seluruh Indonesia (POSI). Suati hal yang paling membanggakan lagi adalah aku terpilih masuk nominasi Grand Final GTK Madrasah Berprestasi Kementerian Agama Republik Indonesia pada kategori Kepala MA tahun 2021.

Segala prestasi ini kupersembahkan untuk para santriku yang tak kenal lelah berjuang mengejar impian. Kepedulianku padamu semoga kelak kalian semua para santri cerdas mampu memberikan kemajuan peradaban negeri ini. Guru Peduli Cerdaskan Anak Negeri !  (*)











TUGAS BEST PRACTICE PPG DALJAB UMM Malang : Bernalar Kritis Fase E

  Peningkatan daya nalar kritis peserta didik Fase E melalui model pembelajaran Project Based Learning di MAS Diniyyah Muarabungo Jambi O...