CERITA BEST PRACTICE MENGGUNAKAN METODA STAR (situasi, tantangan, aksi dan refleksi)
Terkait pengalaman mengatasi permasalahan siswa dalam pembelajaran
LOKASI : MAS DINIYYAH MUARA BUNGO
LINGKUP PENDIDIKAN : FASE E SMA/MA
TUJUAN
YANG INGIN DICAPAI :Meningkatkan minat dan sikap nalar kritis belajar siswa
dengan menggunakan model Project Based Learning (PJBL)
A. SITUASI :
(Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini).
Daya Minat dan sikap nalar kritis peserta didik MAS Diniyyah selama ini tidak
terlalu berkembang disebabkan adanya kebiasaan proses pembelajaran lebih
bersifat “ Teacher Centre“. Kebanyakan peserta didik pasif dan jarang melakukan
proses diskusi dan berkolaboratif antar sesama. Peserta didik kurang merasakan
kebutuhan terhadap pengetahuan yang diberikan guru. Kondisi ini erat kaitannya
dengan alokasi waktu mapel umum yang sedikit dibandingkan mapel agama yang lebih
dominan di pesantren kami. Dampaknya mempengaruhi situasi guru untuk berpacu
mencapai standar ketuntasan belajar menyesuaikan alokasi waktu yang tersedia
sehingga proses pembelajaran terkesan “ Teacher Centre”.
B. TANTANGAN :
(Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang
terlibat).
Diperlukan rangsangan daya minat dan sikap nalar kritis peserta didik
melalui penerapan model pembelajaran yang berbasis masalah “Project Based
Learning” dan lebih bersifat “ Student Centre”. Mengubah mindset pribadi, untuk
tidak terburu-buru mengejar standar ketuntasan belajar peserta didik tetapi
mengalihkannya ke arah Student Centre yang merangsang siswa aktif berkolaborasi,
berdiskusi dan bernalar kritis. Pembelajaran Project Based Learning adalah
konsep Student Centre yang mampu menumbuhkan kebutuhan rasa manfaat materi bagi
peserta didik dan semangat diskusi serta kolaboratif antar sesama dengan
dihasilkanya produk-produk kreatif pembelajaran. Untuk menghadapi tantangan ini,
dibuthkan kerjasama dengan peserta didik, teman sejawat dan kepala madrasah.
C. AKSI :
(Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/
strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa
saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini ).
Langkah-langkah yang dilakukan adalah diawali melakukan kajian asesmen
diagnostik terhadap modul pembelajaran selama ini, lalu menyusun kembali modul
ajar yang sesuai kondisi peserta didik dengan berbasis masalah, menumbuhkan
minat dan sikap nalar kritis peserta didik. Memberikan sentuhan penerapan
pembelajaran berbasis HOTS dan penggunaan TPACK. Merangsang proses pembelajaran
berbasis HOTS ( C4-C6). Model pembelajaran yang diterapkan yaitu; Project Based
learning (PJBL) yang berorientasi berbasis masalah dengan menghasilkan
produk-produk kreatif peserta didik, berupa video dan poster.
D.REFLEKSI, HASIL DAN DAMPAK :
(Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut ).
Dampak dari diterapkannya model PJBL ini pada
peserta didik Fase E telah terjadi peningkatan hasil belajar dan gaya belajar .
Mulai dari penguatan sikap profil pelajar pancasila, hasil asesmen kognitif dan
asesmen ketrampilan. Sikap profil pelajar pancasila yang menonjol adalah sikap Beriman
dan Bertaqwa kepada Tuhan YME, sikap bernalar kritis dan semangat gotong royong
(kolaboratif). Sikap nalar kritis terlihat dalam proses menyajikan hasil
penelitian dan proses diskusi tanya jawab antar kelompok. Hasil asesmen kognitif
dengan soal-soal berbasis hots juga telah menunjukan terjadinya peningkatan
dibandingkan proses pembelajaran jauh sebelumnya yang tidak menggunakan PJBL.
Begitu juga dengan hasil asesmen ketrampilan, produk-produk yang ditampilkan
yang beragam dengan penyampaian yang menarik dan penuh kreatif. Adanya perubahan
ini, telah memberikan respon positif teman sesama guru untuk memodifikasi proses
pembelajaran yang lebih baik k depannya. Diharapkan rencana tindak lanjut ke
depan, saya akan berbagi banyak kepada teman-teman sejawat tentang pengalaman
yang positif ini.
Komentar
Posting Komentar