Kajian Biologi Jilbab Bukti Kemajuan Nilai Islam

                                    Kajian Biologi Jilbab Bukti Kemajuan Nilai Islam 
                                                        Oleh. Sunandar,S.Si
                               (Guru Biologi Di MAS Ponpes Diniyyah Muarabungo)


Banyak kalangan muslimah yang pro dan kontra jika disuruh berjilbab sesuai tuntunan syariah Islam. Beragam dalih digunakan untuk membenarkan prilaku yang mereka lakukan. Kalangan pro beranggapan wajib bagi kaum wanita yang mengaku dirinya muslimah untuk berjilbab sesuai dengan perintah yang tercantum dalam al quran dan hadist.
Jika tidak dilakukan, maka muslimah tersebut dianggap berlaku dosa pada dirinya dan juga orang lain (baca: kaum laki-laki) yang telah diberi kebebasan cuma-cuma melihat auratnya. Sementara itu, kalangan kontra beranggapan persoalan jilbab adalah persoalan pribadi. Lagipula negara Indonesia bukanlah negara agama dimana segala sesuatu yang berbau syariat harus diterapkan pada setiap individu muslim.Sebenarnya persoalan jilbab bukanlah persoalan agama semata tapi juga merupakan salah satu persoalan identitas kemajuan makhluk hidup dalam pandangan ilmu biologi. Evolusi yang merupakan salah satu cabang ilmu biologi menyatakan suatu makhluk hidup akan memiliki tingkat kemajuan peradaban yang tinggi jika salah satunya adalah organ-organ reproduksinya semakin terlindungi dari dunia luar.
Pada tingkatan kingdom plantae (kerajaan tumbuhan), kelompok angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) merupakan kelompok yang dianggap paling maju karena organ-organ reproduksinya tertutup oleh bunga. Sedangkan pada kingdom animalia (kerajaan hewan), manusia merupakan spesies yang paling maju diantara spesies lain-lainya. Dalam hal ini, jilbab merupakan suatu kiasan lapisan pelindung bagi manusia teriutama kaum muslimah agar organ-organ yang menjadi penarik rangsangan seksual terlindung dari gangguan dunia luar.
Dalam ilmu biologi, evolusi merupakan cabang ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup mulai dari tingkat paling sederhana hingga tingkat yang paling kompleks untuk mencapai tingkat yang paling maju diantara mahkluk lainnya. Dalam ilmu evolusi ini, kelompok tumbuhan primitif diwakili oleh bangsa lumut.
Hal ini disebabkan bangsa lumut belum memiliki organ pelindung yang komplek untuk melindung bagian archegonium (kelamin betina) dan anteridium (kelamin jantan) yang hanya baru terdapat pada tubuh bagian atas. Posisinya yang terlihat dari dunia luar mempermudah air untuk membantu proses perkawinan secara terbuka dengan mengantarkan serbuk anteridium ke bagian archegonium.
Setelah bangsa lumut, kelompok yang agak lebih maju adalah bangsa paku. Kelompok ini berkembang biak dengan spora yang terletak pada posisi bagian bawah daun khusus yang disebut daun sporofil. Walaupun sudah agak terlindung pada bagian atasnya tapi bagian bawahnya masih terbuka dengan dunia luar sehingga paku dianggap masih tergolong kelompok primitif bersama dengan lumut.
Tingkatan mahkluk yang lebih maju dari lumut dan paku adalah dari kelompok Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Contoh tumbuhan ini adalah; pakis haji, melinjo, pinus, dan damar. Kelompok angiospermai ini berkembang biak dengan biji yang terletak terselip pada daun khusus yang dikenal dengan strobillus (daun buah). Dibandingkan dengan lumut dan paku, posisi biji pada strobillus lebih agak terlindung dari dunia luar, walaupun masih ada celah udara sedikit diantara lembaran-lembaran strobillus.
Berbeda dengan tumbuhan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup), posisi biji benar-benar terlindung secara khusus melalui organ bunga. Contoh tumbuhan ini diwakili oleh tumbuhan dikotil dan monokotil seperti mangga, durian, pinang, dan sebagainya. Posisi biji terbentuk pada tanaman ini saat bagian ovary yang tersimpan dalam putik (sel kelamin betina) bertemu dengan serbuk sari yang dilepaskan oleh benang sari (sel kelamin jantan).
Pertemuan berlangsung tertutup melalui suatu pembuluh khusus sepanjang bagian dalam putik. Tidak hanya dilindungi oleh lapisan putik, organ pelindung lain yang ikut berperan adalah lembaran-lembaran mahkota dan kelopak. Lembaran-lembaran ini juga melindungi benang sari bersama dengan putik dari dunia luar. Keberadaan bunga dengan lembaran-lembaran mahkota dan kelopaknya sebagai pelindung sel-sel reproduksi merupakan suatu bukti kemajuan tumbuhan angiospermae dibandingkan kelompok tumbuhan lainnya.
Dalam dunia hewan posisi manusia juga dianggap paling maju karena memiliki bobot otak yang lebih besar dibandingkan hewan lain. Bobot otak secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkat kecerdasan makhluk hidup. Dengan kecerdasan yang dimilikinya, manusia mempunyai kemampuan mandiri untuk menutupi bagian tubuhnya yang sensitif.
Pada masa lalu, homo erektus (manusia kera) dan manusia purba lainnya baru mampu sebatas menutupi bagian bawah perutnya dengan memakai pelindung sejenis koteka. Pada masa homo sapiens (manusia modern) seperti saat sekarang ini manusia sudah memakai pakaian khusus yang menutupi seluruh bagian tubuhnya yang sensitif. Meskipun masih ada sebagian komunitas yang memakai koteka dalam kehidupannya, namun dalam pandangan sosial dianggap masih terbelakang. Pada masa homo sapiens ini nilai etika dan perasaan malu menjadi aturan hidup dalam pergaulan. Hal-hal sensitif yang berbau reproduksi (baca: aurat) harus ditutup agar tidak memancing kriminalitas dalam kehidupan sosial.
Bagaimanakah dengan persoalan jilbab ? Jilbab dalam kamus Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan Nasional adalah kerudung lebar yang menutupi kepala, leher dan dada. Walaupun sedikit berbeda definisinya oleh sebagian ahli fiqh, jilbab merupakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh wanita yang dianggap aurat dalam pandangan Islam.
Namun tak dapat dipungkiri, bahwa rambut, leher dan dada termasuk bagian yang sangat sensitif atau penarik dalam pandangan kaum pria. Karena dianggap penarik bagi lawan jenis maka dalam ilmu biologi dianggap merupakan organ-organ reproduksi yang seharusnya dilindungi dari dunia luar. Sama halnya dengan putik dan benang sari, karena merupakan bagian terpenting dalam perkawinan serbuk sari dan ovary (bagian dalam putik) untuk membentuk biji maka oleh mahkota dan kelopak bagian tersebut tetap dilindungi oleh tumbuhan angiospermai.
Jika melihat perkembangan zaman akhir-akhir ini, secara IPTEK sudah memiliki tingkat kemajuan yang tinggi dibandingkan masa sebelumnya. Hanya saja perkembangan IPTEK tersebut tidak diiikuti manusia dengan perkembangan nilai sosial dan etikanya dalam kehidupan yang berdampak pada tingginya angka kriminalitas dalam kehidupan. Alam telah memberikan gambaran betapa pentingnya makhluk hidup melindung secara rapat organ-organ reproduksinya dari dunia luar agar terhindar dari hal-hal yang membahayakan hidupnya.
Namun pemikiran seperti ini belum dipahami secara mendalam oleh manusia secara keseluruhan sebagai tingkat yang paling maju melihat persoalan alam sekitarnya. Islam ternyata telah mempunyai aturan khusus bagi umatnya untuk menjalani kehidupan. Bagi kaum laki-laki dan wanita punya batasan tertentu yang dianggap organ-organ reproduksinya (aurat).
Wanita Islam atau muslimah punya aturan khusus lagi perlunya memakai jilbab setiap bertemu dengan orang yang bukan pihak keluarganya. Jika mereka ingin menikah, ada aturan khusus yang harus dilakukan dengan menemui pihak orang tuanya. Sama dengan halnya serbuk sari yang hendak menemui ovary. Perlu jalan khusus yang telah disediakan sepanjang putik sehingga tidak terjadi gangguan dari dunia luar.
Tentunya manusia lebih maju dari tumbuhan angiospermae dari sisi etika, rasa malu dan pergaulan sosial sehingga sudah seharusnya manusia mampu mempelajari semua yang terjadi tersebut. Mempelajari untuk kemaslahatan dalam perjalanan hidupnya diatas muka bumi ini. Segala sesuatu yang berbau aurat sudah selayaknya ditutup seperti yang dilakukan oleh tumbuhan angiospermae sebagai tumbuhan yang dianggap paling maju. Mampukah manusia mengalahkan kemajuan angiospermae, semuanya dikembalikan pada individu masing-masing untuk memposisikan dirinya sendiri.
***



Artikel ini sudah pernah diterbitkan pada harian Jambi Ekspress Rubrik Untukmu Guruku pada tahun 2009.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENERIMAAN SANTRI BARU MA PP DINIYYAH AL AZHAR MUARA BUNGO-JAMBI

MENGEMBALIKAN KHITTAH SISTEM MADRASAH DI PESANTREN