Senin, 30 Juni 2025

TUGAS BEST PRACTICE PPG DALJAB UMM Malang : Bernalar Kritis Fase E

 

Peningkatan daya nalar kritis peserta didik Fase E melalui model pembelajaran Project Based Learning di MAS Diniyyah Muarabungo Jambi

Oleh. Sunandar, S.Si

 

Bernalar kritis merupakan sebuah harapan jangka panjang yang sangat diinginkan dalam proses pendidikan anak bangsa abad 21. Tak dapat dipungkiri, kompleksitas tantangan masa abad ini sangat menuntut ketersediaan generasi cerdas dan bernalar kritis agar mampu menyesuaikan diri dengan ragam tantangan zaman tersebut. Kondisi ini sudah dibaca oleh para pemangku kebijakan negeri ini dengan mereformasi kurikulum pendidikan nasional. Kurikulum yang tidak hanya melihat sisi pengembangan aspek kognitif dan psikomotorik semata tetapi perlunya penguatan sisi afektif (sikap) profil pelajar pancasila yang menjadi nilai jati diri asli bangsa Indonesia itu sendiri. Diantaranya; beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinnekaan global, gotong royong, kemandirian, kreatif dan bernalar kritis itu sendiri. Adanya kemampuan bernalar kritis menjadi titik vital tersendiri di saat anak bangsa dihadapkan ragam tantangan nilai-nilai yang datang dari dunia luar.

Kebutuhan menghasilkan generasi bernalar kritis pada hakikatnya adalah mendukung tujuan utama pendirian negara ini yang telah termaktub dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat yaitu, mencerdaskan kehidupan berbangsa. Harapannya akan terlahir sumber daya manusia yang unggul sehingga dapat mencapai kehidupan yang adil, makmur dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia.

 Kesiapan melahirkan generasi bernalar kritis dalam satu kesatuan karakter bersama dalam profil pelajar pancasila lainnya telah menjadi keharusan. Generasi yang dimaksud tentu saja generasi yang saat ini sedang menimba pendidikan di dunia sekolah dasar dan menengah yang lebih dikenal dengan istilah generasi Z. Nasib bangsa pada masa 15 sampai 30 tahun mendatang, akan sangat ditentukan terhadap penguatan kualitas mereka yang kita lakukan pada saat ini di bangku sekolah. Salah satu benteng pondasi yang diharapkan adalah tumbuh dan berkembangnya daya nalar kritis. Jika mereka tidak dipersiapkan hal itu, maka konsekuensi nasib mereka kelak akan tergilas dan tersingkir dengan sendirinya di tengah hegemoni globalisasi yang kuat. Bisa saja mereka seakan menjadi terasing dan tamu di tanah milik moyang mereka sendiri.

Kemampuan bernalar kritis merupakan salah satu profil pelajar pancasila yang sedang dikembangkan dalam kurikulum merdeka belajar yang telah dituangkan pada Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024. Salah satu cara pengembangan daya bernalar kritis pada kurikulum merdeka tersebut adalah adanya penerapan melalui model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) terhadap para peserta didik di sekolah atau madrasah.

Secara penilaian pribadi saya sendiri,  konsep model PJBL ini sangat menarik, meskipun terkesan awalnya disikapi pesimis sebagian para guru, termasuk saya sendiri. Ada kesan, seakan perubahan kurikulum yang sering terjadi di negeri ini hanya semacam proyek kepentingan rezim penguasa semata disebabkan seiring bergulirnya kepemimpinan baru di negeri ini. Termasuk kesan terhadap kurikulum baru saat ini, yaitu; kurikulum merdeka belajar yang mengembangkan salah satu ruh model pembelajaran PJBL di dalamnya.

Sebelum mengenal PJBL, saya selalu merasa optimis dengan pengalaman saya yang telah mengajar mata pelajaran Biologi selama 15 tahun di MAS Diniyyah Muarabungo Jambi. Pengalaman yang cukup lama itu dirasa sudah mumpuni dalam mentransfer pengetahuan kepada peserta didik yang selalu silih berganti setiap tahunnya. Saya merasa keukeh tidak perlu terlalu tergerus dengan perubahan kurikulum apapun yang dikembangkan pemerintah.

Berbekal pengalaman mengajar lama dengan totalitas mentransfer seluruh materi biologi yang terpusat (Teacher Centre) kepada peserta didik, dirasa telah cukup sukses menghasilkan peserta didik-peserta didik yang berprestasi pada ajang Olimpiade Biologi selama delapan tahun terakhir ini. Dengan capaian tersebut, merasa tidak perlu mengubah cara mengajar saya yang terkesan dianggap konvensional bagi pemerhati pendidikan masa kini. Bagi saya, setiap model pembelajaran pada dasarnya tujuan sama saja,  yaitu; mentransfer ilmu dari guru ke peserta didik, hanya saja teknis penyampaiannya saja yang sedikit berbeda. Kalau tujuannya sudah sama, berarti tidak masalah memakai metoda terbaik yang telah kita terapkan selama ini.

Selama ini saya selalu memberikan materi Biologi melalui dengan metoda ceramah. Seiring waktu, saya mulai menyadari. Meskipun beberapa peserta didik binaan saya mampu meraih banyak prestasi Biologi, ternyata persentase itu masih sedikit dibandingkan jumlah keseluruhan anak didik yang mengikuti proses pembelajaran Biologi bersama saya.  Hanya ada sekitar 15 persen saja yang mampu berprestasi tinggi, selebihnya hanya berkemampuan biasa saja bahkan ada yang mencapai dibawah standar. Hal yang lebih mengherankan lagi, mereka yang berprestasi tersebut ternyata hanya mampu mengembangkan wawasan pengetahuan sebatas hafalan saja, selebihnya masih sangat kurang mengembangkan analisa menghadapi soal-soal yang bernalar tinggi. Hal ini terbukti, pada saat mereka mengikuti ajang Olimpiade Biologi pada level provinsi ke atas, selalu gagal meraih juara tiga besar.

Saya mencoba mengkaji akar permasalahannya. Ternyata soal-soal yang mereka hadapi bukan soal-soal bersifat hafalan tetapi sudah menuntut kemampuan menganalisa yang lebih dikenal dengan soal HOTS. Tentu saja, soal-soal HOTS tersebut hanya mampu dijawab oleh para peserta didik yang sudah terbiasa memiliki daya nalar kritis melalui penempaan proses belajar yang mendukung pengembangan analisa berpikir yang kritis.

Saya bersyukur !. Pada pekan terakhir bulan Juli 2022, saya mendapatkan kesempatan mengenal lebih dalam kurikulum merdeka belajar melalui Program Profesi Guru (PPG) Daljab 2022 di Universitas Muhammadiyah Malang. Program yang berlangsung selama 50 hari ini telah saya lalui hampir selama 30 hari sampai saat ini. Tentu saja, kurikulum merdeka ini baru pertama kali saya dapatkan, mengingat saya yang berasal madrasah swasta selama ini selalu kesulitan mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan kurikulum pemerintah.

Sebuah aura pencerahan baru terkait model pembelajaran telah membuka kebuntuan cara berpikir dalam mengatasi persoalan yang saya alami selama ini. Paradigma berpikir saya selama ini, setiap generasi itu sama saja tantangannya sehingga tidak perlu mengubah cara mengajar terhadap mereka. Ternyata paradigma itu adalah kesalahan terbesar saya lakukan selama ini.

Generasi yang saya hadapi saat ini sebenarnya memiliki tipikal dan psikologis yang berbeda dengan generasi-generasi masa saya atau peserta didik-peserta didik yang pernah saya ajarkan pada masa-masa awal dahulu sebelumnya. Generasi saat ini yang lebih dikenal dengan generasi Z adalah generasi abad 21 yang terpengaruh dengan tantangan arus globalisasi. Mereka sangat mudah mendapatkan pengetahuan dimana saja tanpa melalui guru. Cukup searching Google, Youtube dan beberapa jurnal ilmiah lainnya, segala informasi pengetahuan penting dipastikan telah mereka dapatkan. Bahkan pengetahuan yang didapatkan itu, terkadang mengalahkan pengetahuan yang diketahui guru pada beberapa persoalan tertentu.

Disinilah saya menyadari, model pembelajaran berbasis ceramah atau Teacher Centre ternyata tidak tepat diterapkan pada zaman ini karena pengetahuan yang mereka dapatkan bisa lebih luas dari apa yang diajarkan guru. Disinilah peran guru harus diubah menjadi fasilitator yang mampu mengarahkan mereka pada kemandirian belajar dan berdiskusi sehingga menumbuhkan daya nalar kritis ke depan. Itulah model pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centre) yang menjadi gaya kurikulum merdeka belajar abad 21.

Saat kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) aksi pertama, saya coba menerapkan model pembelajaran PJBL yang menjadi bagian kurikulum merdeka belajar. Penerapan saya lakukan secara luring terkait materi “keanekaragaman hayati dan peranannya” pada kelas 10 (Fase E). Target hasil akhir PJBL ini adalah peserta didik mampu membuat produk kunci identifikasi tumbuhan berbiji berupa video atau poster yang sangat membantu banyak orang mengenal lebih jauh terkait ragam karakter tumbuhan tersebut. Beberapa sintaks PJBL coba saya terapkan, mulai dari tahap mengajukan pertanyaan mendasar, tahap mengorganisasikan kelompok diskusi, tahap mendesain perencanaan proyek, tahap memonitor pelaksanaan proyek, tahap pengujian produk melalui presentasi di depan kelas, dan tahap terakhir refleksi pengalaman mereka dalam pembuatan proyek tersebut.

Alhasil, saya melihat suasana hidup penuh semangat dan kegembiraan saat proses pembelajaran mereka. Adapun video penerapan PJBL yang telah saya lakukan dapat dilihat pada link berikut; https://youtu.be/i6UkGW0TcEk. Semangat berdiskusi mereka dalam mencari solusi terbaik, saling adu argumentasi  meyakinkan antar sesama, dan kreatifitas produk proyek dihasilkan yang menarik benar-benar terlihat. Suasana pembelajaran tersebut telah mampu merangsang daya nalar kritis mereka saat menilai produk sendiri dan produk yang dimiliki kelompok lain. Tentu saja semua sikap dalam proses pembelajaran yang mereka lakukan tersebut tetap dikontrol melalui penerapan karakter profil pelajar pancasila.

Tidak hanya aspek produk proyek yang dihasilkan saja, ternyata peningkatan daya nalar kritis mereka juga terlihat saat menjawab soal essay formatif level HOTS yang diberikan pada pertemuan akhir pembelajaran. Jawaban-jawaban dari soal essay tersebut penuh dengan ragam alasan dan berwawasan yang cukup luas. Tidak seperti masa generasi sebelumnya, kebanyakan soal dijawab dengan lebih singkat dan seragam disebabkan lebih mengedepankan hafalan semata.

Disinilah saya menyadari, model PJBL pada kurikulum merdeka belajar telah mampu menghidupkan semangat belajar generasi anak bangsa saat ini di madrasah tempat saya mengajar. Meskipun ini baru pertama kali diterapkan saat kegiatan PPL, tetapi saya merasakan ini sebuah energi positif yang membuka wawasan baru saya untuk menerapkan model pembelajaran ini selalu ke depannya. Tentu saja, pengetahuan ini akan saya tularkan pada teman-teman sejawat. Harapannya, peningkatan daya nalar kritis siswa semakin lebih baik sehingga mampu menambah daya saing peserta didik dengan dunia luar nantinya. Doakan kami konsisten ya !

Salam Merdeka Belajar !

DAFTAR PUSTAKA

 

Direktorat Jenderal PAUD Dikdas dan Dikmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 2022.  Profil pelajar Pancasila. Jakarta

Fauzi, Ahmad. 2022. Merancang dan Mengimplementasikan Pembelajaran Berbasis Proyek.  https://youtu.be/dPhKXk61Bu4

Katiksimajolelo,Sunandar. 2022. PPL Biologi Aksi 1 PPG DALJAB 2022: PJBL Luring. https://youtu.be/i6UkGW0TcEk

Kurniasih, Wida. 2022.  4 Tujuan Negara Indonesia berdasarkan Undang-Undangn Dasar 1945.https:// www.gramedia.com

Kusumah, Wijaya. 2021. Apa bedanya student center dan teacher center ?. https://kompasiana.com



Senin, 04 Desember 2023

MUHASABAH ZIKRUL MAUT TRAINING LEADERSHIP DIAZ JAMBI

 

MUHASABAH ZIKRUL MAUT

By. Sunandar,S.Si.Gr

 

Saudaraku… para leader sekalian

Mari sejenak kita rilekskan pikiran dan jiwa kita

Pejamkan mata, sembari merenung

Hari-hari kita yang dipenuhi dengan kesibukan 

Bekerja dari pagi pulang petang

Bahkan terkadang tengah malam

Lelah..capek..letih..

Sudah sering kita abaikan

Demi pundi-pundi rupiah yang terus kita kumpulkan

Dan tak pernah berkesudahan entah sampai kapan

 

Sering kita tak peduli

Atau terkadang pura-pura tuli

Berkali-kali Allah memanggil kita lewat alunan azanNya

Mengajak sholat…menyucikan jiwa …

Hayya a’lassholah….Hayya A’alassholah…

Mari kita sholat..marilah kita sholat

Kita hanya abai…kita abaikan seruan itu

Kalaupun ada peduli, hanya sekedar diam sejenak

Lalu kembali dalam rutin kelalaian melupakanNya

 

Saudaraku…

Tanpa kita sadari

Sebenarnya Allah sangat sayang pada kita

Hanya jiwa ini terlalu sombong melewatkan panggilanNya

Padahal…

Berbagai peringatan-peringatan telah diperlihatkanNya pada kita

“Hai Fulan, … hari ini temanmu telah kumatikan…

Bisa jadi besok giliran kamu, istri atau

anak-anak yang sering kamu bangga-banggakan

Selama ini sering engkau rela capek dan letih untuk nya

Lalu melupakan aku, sebagai pemilik sah atas jiwa-jiwa mereka

 

Saudaraku… para leader sekalian

Bagi Allah Subhanahu wa taa’la

Harta yang dikumpul dan tumpuk-tumpukan

Dan semua yang kita bangga-banggakan

Atas istri dan anak-anak yang membawa cinta, tawa dan ceria

Semua akan tinggal dan dilenyapkan

Kecuali yang tersisa menghadap

Jiwa-jiwa sepimu dan selembar kain kafan yang dikenakan

 

Saat kematian itu telah nyata..

Dalam sepi, sunyi tanpa ada siapapun

Di ruang sangat sempit, hanya muat seukuran badan

Terbaringlah kaku, tanpa bisa miring ke kiri dan ke kanan

Itulah dirimu, seonggok daging yang tak lagi bisa berbuat apa

Pasrah dan tertunduk lesu serta pilu

Hilanglah segala kesombongan

Hilanglah segala keangkuhan

Yang selama ini sering kamu unjukan pada orang-orang

 

Tubuh yang dulunya sehat dan kuat, menjadi tak bertenaga sama sekali

Lidah yang pintar berdebat dan berkilah, kini kaku dan kelu menatap kenyataan

Istri dan anak-anak yang selama ini sangat dicintai

Sering dibanggakan dan diperjuangkan

dengan kelelahan bekerja siang malam

Telah juga meninggalkan,

Meneruskan kehidupan mereka selanjutnya tanpa kita

Walau mereka sempat menangis dan sedih saat kepergian kita

Itu hanya sementara dan sebentar saja

Setelah itu waktu akan terus berlalu

Satu hari..dua hari.. atau sepekan dan mungkin hanya sebulan

Sampai akhirnya sirna secara perlahan-lahan terlupakan

Begitulah …

Segala keringat dan air mata selama ini yang dikorbankan 

Akan terlupakan seiring hidup berjalan terus menatap kenyataan

Meneruskan hidup bahagia, canda, dan tawa selanjutnya tanpa kita

 

Lalu disini .. ditempat sunyi ini

Tinggallah kita sendiri terbaring terbujur kaku

Menunggu teguran dan amarah Tuhan

Atas kelalaian melupakan-Nya

karena  kesibukan yang tak berkesudahan

 

Saudaraku…

Jiwa yang gersang ini telah menunggu penuh ketakutan

Karena tak pernah dilatih mendekat pada Tuhan

Selama ini..ambisi dan kesombongan saja yang mendekati

Seakan paling hebat layak dipuji dan dielu-elukan

Sehingga lalai…Terlena

Lupa akan perintah dan larangan Tuhan

Lalu meremehkan peringatan orang-orang yang mengajak kebaikan

Tinggallah sekarang sendiri penuh ngeri

Bersiap menunggu pertanyaan penuh kebencian

Amarah mungkar Nangkir yang menatap dengan kebengisan

Bertanya… dan lalu membentak…

Maa Rabbuka..Maa Rabbuka

Aaa….Aaa..aku tak tahu… Aku tak tahu…

Itulah lirihan jiwa-jiwa penuh ketakutan

Tak mampu lagi menjawab apa-apa

Karena selama ini…

Lidah terlalu mendominasi dalam berkata-kata

Menyepelekan..Melalaikan.. Lalu terlena meninggalkan Tuhan

 

Tinggallah…

Tinggallah jiwa yang kosong dan rapuh ini

 

Maa Rabbuka..maa rabbuka.

Aaa…aku tak tahu…Aku tak tahu

Sungguh aku tak tahu…

 

Mata itu semakin bengis menatap penuh ngeri dan kebencian

Tiba-tiba lecutan cambuk berduri menampar tubuh ini

Aaaahhhhhhh.. Sakitttttttt..sakittttttttttttttttttttt

Kuku-kuku tajam menusuk tubuh yang tak bisa lagi apa-apa

Darah menetes dan berceceran membasahi kafan yang sudah terkoyak-koyakan

Lalu bau amis mengudara dan mengundang…

Serombongan kalajengking, lipan, semut-semut api

Dan serangga-serangga berbisa lainnya

Menggerogoti tubuh yang sudah tak berdaya lagi

Dari kepala hingga kaki

Memasuki semua pori dan lubang-lubang tubuh ini

Serta bagian-bagian yang terluka dan terburai

Mereka menggigit sekuat hati..

Gigi dan capitan tajam yang menyakitkan

Meninggalkan cairan bisa yang memerihkan

Aahhh…perihhh…sakiitttttt…ampuunnnnnnnn

Ingin rasanya berteriak keras meminta tolong

Anakku….tolong ayahmu ini

Anakku….tolong ibumu ini..

Ayah…. Tolong aku ayah….

Ibu….tolong aku ibu…

Aku tak sanggup…

Aku menyesal

Menyesal atas segala kelalaian selama ini..

Abai atas setiap salah dan dosa

Menyakiti banyak orang-orang dengan kata-kata

Penuh sombong, angkuh dan merendahkan orang-orang

Ternyata di matamu…

Justru aku makhluk hina dibandingkan mereka yang sering kukata-katai

 

Ampuni aku ya Allah..

Ampuni aku ya Allah…

Aku ingin kembali, biar bisa berbuat baik lagi

Beramal nantinya  tanpa kenal lelah

Rendah hati dengan sesama

Berilah aku kesempatan hidup..

Kesempatan hidup lagi

Walau hanya untuk satu atau dua hari

Akan ku abdikan sepenuhnya jiwa ini pada mu ilahi

Ya Allah ilahi Rabbi

Keluarkan aku dari ruang sempit penuh ngeri ini

Astaghfirullah…..robbal baroyya

Astagfirullah…minal khotoya

Astaghfiruallah… robbal baroyya

Astaghfirullah minal khotoya..

 

Saudaraku … para leader sekalian

Mari kita buka mata kita pelan-pelan

Lihat kiri dan kanan

Ternyata Allah masih beri kita kehidupan

Mari .. mari kita manfaatkan

Berlomba-lomba dalam kebaikan

Tak peduli apapun profesi dan jabatan kita

Semua itu adalah sarana yang diberi tuhan pada kita

Agar bisa mengemban amanah dan menebar kebaikan

Meraih ridho Allah, sang ilahi rabbi penguasa alam

 






Senin, 26 September 2022

CERITA BEST PRACTICE MENGGUNAKAN METODA STAR (situasi, tantangan, aksi dan refleksi)

Terkait pengalaman mengatasi permasalahan siswa dalam pembelajaran 

LOKASI : MAS DINIYYAH MUARA BUNGO 
LINGKUP PENDIDIKAN : FASE E SMA/MA 

TUJUAN YANG INGIN DICAPAI :Meningkatkan minat dan sikap nalar kritis belajar siswa dengan menggunakan model Project Based Learning (PJBL) 

A. SITUASI : (Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini). Daya Minat dan sikap nalar kritis peserta didik MAS Diniyyah selama ini tidak terlalu berkembang disebabkan adanya kebiasaan proses pembelajaran lebih bersifat “ Teacher Centre“. Kebanyakan peserta didik pasif dan jarang melakukan proses diskusi dan berkolaboratif antar sesama. Peserta didik kurang merasakan kebutuhan terhadap pengetahuan yang diberikan guru. Kondisi ini erat kaitannya dengan alokasi waktu mapel umum yang sedikit dibandingkan mapel agama yang lebih dominan di pesantren kami. Dampaknya mempengaruhi situasi guru untuk berpacu mencapai standar ketuntasan belajar menyesuaikan alokasi waktu yang tersedia sehingga proses pembelajaran terkesan “ Teacher Centre”.

B. TANTANGAN : (Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat).
Diperlukan rangsangan daya minat dan sikap nalar kritis peserta didik melalui penerapan model pembelajaran yang berbasis masalah “Project Based Learning” dan lebih bersifat “ Student Centre”. Mengubah mindset pribadi, untuk tidak terburu-buru mengejar standar ketuntasan belajar peserta didik tetapi mengalihkannya ke arah Student Centre yang merangsang siswa aktif berkolaborasi, berdiskusi dan bernalar kritis. Pembelajaran Project Based Learning adalah konsep Student Centre yang mampu menumbuhkan kebutuhan rasa manfaat materi bagi peserta didik dan semangat diskusi serta kolaboratif antar sesama dengan dihasilkanya produk-produk kreatif pembelajaran. Untuk menghadapi tantangan ini, dibuthkan kerjasama dengan peserta didik, teman sejawat dan kepala madrasah. 

C. AKSI : (Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini ).
Langkah-langkah yang dilakukan adalah diawali melakukan kajian asesmen diagnostik terhadap modul pembelajaran selama ini, lalu menyusun kembali modul ajar yang sesuai kondisi peserta didik dengan berbasis masalah, menumbuhkan minat dan sikap nalar kritis peserta didik. Memberikan sentuhan penerapan pembelajaran berbasis HOTS dan penggunaan TPACK. Merangsang proses pembelajaran berbasis HOTS ( C4-C6). Model pembelajaran yang diterapkan yaitu; Project Based learning (PJBL) yang berorientasi berbasis masalah dengan menghasilkan produk-produk kreatif peserta didik, berupa video dan poster. 

D.REFLEKSI, HASIL DAN DAMPAK : (Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut ). 
Dampak dari diterapkannya model PJBL ini pada peserta didik Fase E telah terjadi peningkatan hasil belajar dan gaya belajar . Mulai dari penguatan sikap profil pelajar pancasila, hasil asesmen kognitif dan asesmen ketrampilan. Sikap profil pelajar pancasila yang menonjol adalah sikap Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan YME, sikap bernalar kritis dan semangat gotong royong (kolaboratif). Sikap nalar kritis terlihat dalam proses menyajikan hasil penelitian dan proses diskusi tanya jawab antar kelompok. Hasil asesmen kognitif dengan soal-soal berbasis hots juga telah menunjukan terjadinya peningkatan dibandingkan proses pembelajaran jauh sebelumnya yang tidak menggunakan PJBL. Begitu juga dengan hasil asesmen ketrampilan, produk-produk yang ditampilkan yang beragam dengan penyampaian yang menarik dan penuh kreatif. Adanya perubahan ini, telah memberikan respon positif teman sesama guru untuk memodifikasi proses pembelajaran yang lebih baik k depannya. Diharapkan rencana tindak lanjut ke depan, saya akan berbagi banyak kepada teman-teman sejawat tentang pengalaman yang positif ini.



Kamis, 03 Februari 2022

Cerita Teror Dibalik Pena Jurnalis-ku

Menjadi jurnalis tidak  hanya bermodal skill menulis tapi lebih penting dari itu harus punya mental yang kuat menghadapi segala teror pihak berkepentingan. Begitulah yang kurasakan selama 10 bulan menjadi seorang jurnalis koran harian "RADAR BUTE", anak media jppn di Kabupaten Bungo. 

Bagiku menulis bukan hanya sekedar kepuasan  karya terpublish tetapi suara pencerahan publik atas tindak tanduk prilaku pimpinan di daerahnya. Tidak semua pimpinan menyukai  sikap dan prilakunya boleh diketahui publik,terutama terkait hal-hal yang akan mengancam eksistensi kedudukan dan kekuasaan nya. Hal ini tak jarang menjadi ancaman eksistensi jurnalis sebagai pemburu berita yang diharapkan publik.

Berikut beberapa peristiwa yang pernah aku alami selama liputan berita penting di Kabupaten Bungo :

1. Konflik dengan Bupati Bungo pada tahun 2007 terkait liputan pemberitaan  "penangkapan tersangka illegal logging di Desa Karak, Bungo". 

Ini adalah konflik terbesar yang pernah saya alami semasa jadi jurnalis yang berujung sikapku memilih resign. Teror yang teramat luar biasa sampai akhirnya menyisir pemanggilan ayahku oleh oknum satpol PP k rumah dinas Bupati Bungo kala itu. Hal ini disebabkan sikap kerasku yang tak mau melayani pemanggilan bupati ke rumah dinas guna membahas penyelesaian terkait liputan beritaku. Disisi lain , pimpinan ku memilih jalan damai tidak mempublish berita yang aku liput demi menghindari tekanan yang lbh besar k depannya.

2. Konflik dengan Ketua LSM PEDAS Bungo yang merangkap jadi ketua KPU Bungo tahun 2007, adanya pemberitaanku terhadap salah satu anggota kerabatnya yang menjabat anggota DPRD Bungo terjerat ijazah palsu setelah putusan pengadilan tetap a/n"Anhari" tetapi tidak juga dicopot dari keanggotannya. Pemanggilan aku telah melibatkan beberapa anak buah beliau ke kantor kerja saat sore hari. Merespon itu, lalu aku dengan nekad menemui Ketua LSM PEDAS. Dari situ beliau meminta aku untuk tidak lagi memberitakan terkait ijazah palsu Anhari dan juga menyatakan bahwa beritaku akan sangat berbahaya, tidak hanya mengancam seorang Anhari saja tetapi juga akan menyeret 4 anggota dewan penting lainnya dengan masalah sama.Salah satu dari 4 anggota dewan itu adalah masih orang kampungku sendiri, tentunya ancaman akan berdampak sangat kuat ke depannya padaku dan keluarganku.

3. Konflik dengan Bapak Syafii, pemilik pangkalan minyak Tanah Simpang Jambi terkait harga jualan minyal tanah berada diatas HET (harga eceran tertinggi) pemerintah. Putra syafii yang kebetulan seorang anggota TNI melakukan pemukulan dan pengeroyokan bersama anak buahnya terhadapku,  sekaligus  melakukan perampasan terhadap kartu pers-ku.

4. Konflik dengan Kepala Kemenag Bungo dan Kepala MAN Labor Bungo karena terkait pemberitaan kasus pemotongan gaji para honorer di MAN Labor Bungo. Terjadi keributan alot, saat diriku dipanggil ke ruang Kankemenag Bungo dengan dihadapkan dengan Kepala MAN Labor kala itu. Ketegangan urat syaraf dan perang kata kata penuh emosional dilakukan beliau terhadapku. akupun melayani, akhirnya kepala MAN labor tak   bisa mengelak atas segala fakta liputanku. Sepekan selanjutnya kepala MAN Labor memilih minta dimutasi kerja kan ke madrasah di Kota Jambi

5. Konflik dengan pejabat Kemenag Bungo, kasubbag TU dan kepala KUA Kec Pasar Muara Bungo terkait biaya nikah yang mahal dan tidak sesuai aturan undang-undang.

Begitulah, kenanganku semasa menjadi jurnalis RADAR BUTE pd waktu Januari sampai Oktober tahun 2007.





Selasa, 01 Februari 2022

PENERIMAAN SANTRI BARU PP DINIYYAH AL AZHAR MUARA BUNGO 2022/2023

PPDB MTs & MA PP DINIYYAH AL AZHAR BUNGO 2022/2023


A. MUKADDIMAH

Yayasan Pondok Pesantren Diniyyah (YPPD) Muarabungo  Jambi didirikan pada tanggal 5 Agustus 1977. Berdirinya pesantren ini adalah sebagai respon terhadap keinginan masyarakat Jambi untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di provinsi yang sangat kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA) ini. Selain itu secara letak strategis, memiliki peluang yang sangat bagus dalam pengembangan dunia pendidikan, sosial, kemasyarakatan dan dakwah.

B.STRATEGI

Pondok Pesantren Diniyyah Al Azhar Muarabungo dalam menyusun strategi pendidikan yang berbasis pesantren, tentunya lebih mengedepankan ilmu agama yang didukung oleh program-program dan kegiatan dalam mewujudkan peserta didik yang bukan hanya belajar agama namun juga belajar untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, didukung  oleh tenaga pengajar yang mumpuni di bidangnya masing-masing. Selain itu tanpa mengesampingkan keilmuan umum dan modern sebagai bekal hidup dunia, para peserta didik juga turut dibekalkan kemandirian dan kepemimpinan melalui kegiatan keasramaan agar pendidikan yang diberikan mampu menjadikan para santri unggul, mandiri, dan mampu berkompetisi di masa depan. 

Dalam strategi Pengembangan kurikulum, PP Diniyyah Al Azhar Bungo menggunakan kurikulum Perpaduan antara kurikulum pemerintah (Kemendikbud dan Kemenag) plus kurikulum Azhari (Al Azhar Mesir) untuk pelajaran kepesantrenan Dan  kurikulum Cambridge untuk pelajaran bhs Inggris.

C. ASRAMA/TEMPAT TINGGAL

Setiap asrama dikelola oleh Musyrif/rifah yang berfungsi sebagai pembina dalam hal ibadah, kedisiplinan, kebersihan, bahasa, dan kegiatan sehari-hari. Wali santri dapat memantau perkembangan karakter anaknya melalui rapor pembinaan yang dikeluarkan pada akhir semester.

D. JADWAL HARIAN

04.00-05.00  Bangun tidur, sholat tahajud dan subuh

05.00-05.30 Muhadatsah, Kultum dan Baca Quran

05.30-07.00 Persiapan belajar formal

07.00-07.30 Ikrar Pagi

07.30-12.00 Belajar Formal di kelas

12.00-13.00 Ishoma

13.00-14.00 Belajar formal di kelas

14.00-15.30 Istirahat siang

15.30-16.00 Sholat Ashar

16.00-17.30 Kegiatan Ekstrakurikuler

17.30-18.30 Makan Malam, Mandi dan Sholat magrib

18.30-19.30 Tahsin dan Tahfizh

19.30-20.15 Sholat Isya dan Mufradat

20.15-21.30 Belajar Mandiri

21.30-04.00 Istirahat Malam


E. KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Ada tiga kelompok kegiatan ekstrakurikuler :

1. Ekskul Wajib : Pramuka, PMR, Muhadaroh, Marching band dan Mentoring

2. Ekskul Akademik : Olimpiade Biologi, Fisika, Kimia, Matematika, Geografi, Ekonomi dan Kitab kuning (Fiqh, Tafsir dan Adab)

3. Ekskul Optional : English Club, Lughotul Arabia, Seni Tilawah Quran, Kaligrafi,  Film Pendek, Musik, Paskibra, Basket, Bola kaki, futsal, volly, Silat dan Karate

F. DATA PRESTASI BERGENGSI 3 tahun terakhir

1. Juara umum Kemah Akbar Madrasah Kab Bungo tahun 2019

2. Juara umum Kompetisi Sains Madrasah Kab Bungo tahun 2019

3. Juara umum Festival Baselangtauh Kab Bungo tahun 2018

4. Juara umum Kejuaraan Silat IPSI Kab Bungo "Bupati Cup" 2020

5. Juara umum silat POSPEDA Provinsi Jambi tahun 2019

6.Juara 3 Ajang Malaysia Virtual Marchingband Internasional tahun 2020.

7. Perwakilan Kabupaten pada ajang Kompetisi Sains Provinsi (KSP) SMA/MA Tahun 2021 mapel Astronomi, Geografi, Kimia dan Komputer.

8. Juara 3 Kompetisi Sains Madrasah tk Provinsi Jambi Mapel Biologi tahun 2019

9. Juara 3 Kompetisi Sains Madrasah tk Provinsi Jambi Mapel Matematika tahun 2020.

10.Juara 1 Musabaqoh Qiroatul Kutuh (MQK) Qiroatul Quran tk Pesantren se-Kab Bungo tahun 2019

11. Juara 3 Debat Bahasa Arab UIN Sultan Thaha Syaifuddin tk Provinsi tahun 2019

12. Juara umum MTQ tk Pelajar IAI Yasni Muara bungo tahun 2018

13. Juara umum MTQ tk Pelajar UNDHARI tahun 2019

G. SEBARAN ALUMNI

1. Universitas Al Azhar Syarif Kairo Mesir

2. Internasional Islamic University Islamabad Pakistan

3. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. UIN Walisongo Semarang

5. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

6. UIN Sunan Gunung Djati Bandung

7.UIN Sunan Ampel Surabaya

8. Universitas Muhammadiyah Malang

9. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

10. Univeristas Muhammadiyah Yogyakarta

11. Universitas KH Ahmad Dahlan Yogyakarta

12. Universitas Udayana Denpasar

13. Universitas Andalas

14. Universitas Negeri Padang

15. Universitas Jambi

16. Universitas Riau

17. Universitas Bengkulu

18. UIN Imam Bonjol Padang

19. UIN Sultan Thaha Jambi

20. UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru

21. Politeknik Negeri Padang

22. Universitas Maritim Raja AliHaji

23. Universitas Telkom Bandung

24. Universitas Tri Sakti Jakarta

25. Universitas Malahayati Lampung

26. Universitas Bung Hatta Padang.

H. PROGRAM UNGGULAN

1. Program Praktek Pengabdian Masyarakat (PPM) santri kelas 12 ke berbagai daerah baik dalam negeri maupun luar negeri

2. Tahfizul Quran, sebagai syarat kelulusan minimal 5 juz

3. Pendampingan Program "Satu Santri Satu Buku" ber-ISBN

4. Pendampingan menuju kampus sesuai bakat dan cita-cita

I. BIAYA MASUK

a. Biaya awal tahun : Rp. 7.200.000,- (meliputi kebutuhan asrama, sumbangan pendidikan dan kurikulum azhari dan Cambridge)

b. Biaya tiap bulan : Rp. 825.000,-

J. SYARAT-SYARAT PENDAFTARAN

a. Pasfoto warna merah ukuran 3 x 4 ( 3 lembar)

b. Fotocopy Akta kelahiran, Kartu keluarga dan KTP Ortu

c. Fotocopy SKHUN dan ijazah yang dilegalisir ( 1 lembar).

d. Materai 6000 ( 2lembar)

e. Membayar uang pendaftaran Rp. 200.000,-

K. KONTAK.

Syamsuriyal, 085338809060

Sunandar, 082184611081

Pelepasan Peserta PPM Santri kelas 12 MA




TUGAS BEST PRACTICE PPG DALJAB UMM Malang : Bernalar Kritis Fase E

  Peningkatan daya nalar kritis peserta didik Fase E melalui model pembelajaran Project Based Learning di MAS Diniyyah Muarabungo Jambi O...