Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Kajian Biologi, Jilbab Bukti Kemajuan Nilai Islam

Gambar
Banyak kalangan muslimah yang pro dan kontra jika disuruh berjilbab sesuai tuntunan syariah Islam. Beragam dalih digunakan untuk membenarkan prilaku yang mereka lakukan. Kalangan pro beranggapan wajib bagi kaum wanita yang mengaku dirinya muslimah untuk berjilbab sesuai dengan perintah yang tercantum dalam al quran dan hadist. Jika tidak dilakukan, maka muslimah tersebut dianggap berlaku dosa pada dirinya dan juga orang lain (baca: kaum laki-laki) yang telah diberi kebebasan cuma-cuma melihat auratnya. Sementara itu, kalangan kontra beranggapan persoalan jilbab adalah persoalan pribadi. Lagipula negara Indonesia bukanlah negara agama dimana segala sesuatu yang berbau syariat harus diterapkan pada setiap individu muslim. Sebenarnya persoalan jilbab bukanlah persoalan agama semata tapi juga merupakan salah satu persoalan identitas kemajuan makhluk hidup dalam pandangan ilmu biologi. Evolusi yang merupakan salah satu cabang ilmu biologi menyatakan suatu makhluk hidup akan memilik

Penemuan Prion, Membuka Pintu Tabir Alam Ghaib

Gambar
Pasca penemuan Prion oleh ahli biologi Amerika Serikat (AS) Stanley Prusiner tahun 1997 telah membuka kebuntuan stagnasi sains selama 60 tahun lebih yang selama ini menganggap virus sebagai makhluk paling kecil di dunia. Virus dengan ukuran rata-rata 0,02 – 0,03 mikron meter (baca : 0,00000002 – 0,00000003 meter ) ternyata masih kalah lebih kecil lagi dari dua hasil penemuan Stanley yaitu viroid dan prion. Ukuran jenis viroid lebih kecil dari virus tapi masih kalah lebih kecil lagi dibandingkan prion. Namun kedua makhluk ini mempunyai sifat yang sama dengan virus yaitu sama-sama patogen (baca: parasit yang menimbulkan penyakit) pada makhluk hidup lain seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Penulis disini tidak bermaksud menjelaskan secara mendetail apa yang ditemukan oleh Stanley tersebut tapi sedikit memotivasi kita semua bahwa sedikit demi sedikit tabir alam ghaib (alam yang tak mampu dilihat kasat mata) semakin terkuak oleh teknologi manusia. Mulai dari penemuan bakteri,

FLEKSIBELITAS NEGARA UNTUK KURIKULUM PESANTREN

Gambar
Kurikulum pendidikan pesantren akhir-akhir ini semakin terancam. Kurikulum yang terlahir dari rahim asli pendidikan Indonesia ini makin kehilangan identitasnya disebabkan ketidakadilan negara yang lebih mengayomi kurikulum non pesantren di tengah kehidupan berbangsa. Persoalan bukan semata terjadinya perubahan pola dan media ajar tapi juga sudah merombak tatanan muatan materi kurikulum yang menjadi inti pendidikan karakter dunia pesantren. Perubahan pola dan media ajar barangkali sudah suatu konsekwensi keharusan mengikuti tantangan zaman, namun perubahan tatanan muatan kurikulum adalah suatu hal yang sangat berbahaya karena berdampak hilangnya kurikulum asli milik bangsa ini secara perlahan-lahan. Padahal kurikulum ini sudah melahirkan banyak tokoh besar dan para pahlawan negeri ini dalam memperjuangkan kemerdekan di masa lalu. Munculnya Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan (Permendikbud) No 59 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah